Wisuda Ke-25 PENS: 935 Wisudawan, 72 Persen Cumlaude dan Kisah Inspiratif di Balik Angka

Spread the love

Surabaya — Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) baru saja menggelar Wisuda ke-25 dengan penuh kebanggaan dan keharuan. Dari total 935 wisudawan, sebuah capaian membanggakan muncul: sekitar 72 persen di antaranya berhasil lulus dengan predikat cumlaude, dan banyak di antara mereka adalah penerima beasiswa KIP Kuliah maupun beasiswa mitra lainnya.

Sebagai momentum penuh makna, wisuda ini tak hanya merayakan kelulusan, melainkan juga menunjukkan performa akademik meningkat dan dukungan beasiswa yang makin luas. Di balik toga dan sambutan resmi, terdapat kisah perjuangan, pengorbanan, serta aspirasi tinggi para mahasiswa PENS.


📋 Komposisi Wisudawan & Statistik Utama

Dalam prosesi Sidang Terbuka Senat ke-25 di Gedung Graha ITS, PENS resmi mengukuhkan 935 wisudawan dari berbagai jenjang dan program studi.
Rinciannya:

  • Magister Terapan: 24 wisudawan
  • Sarjana Terapan: 522 wisudawan
  • Diploma III: 389 wisudawan
  • Program studi tersebar di 24 jurusan akademik

Dari angka tersebut, sekitar 72% dari para penerima beasiswa (termasuk KIP Kuliah) meraih predikat cumlaude.
Lebih luas, dari total mahasiswa PENS, 1.747 orang dari 5.798 mahasiswa (sekitar 33,5%) adalah penerima beasiswa dari 10 mitra pemberi beasiswa. Nilai manfaat yang disalurkan mencapai Rp 3.375.150.000.

Capaian seperti ini dianggap kenaikan positif dibanding wisuda sebelumnya, termasuk dalam hal proporsi lulusan cumlaude.


🌟 Lulusan Terbaik & Cerita Di Balik Angka

Tak lengkap rasanya tanpa menyebutkan mereka yang menonjol:

  • Lulusan terbaik Magister Terapan adalah Ahmada Haiz Zakiyil Ilahi dari prodi Teknik Elektro. Ia meraih IPK tertinggi: 3,99 dalam 4 semester. Dari 24 wisudawan Magister Terapan, 16 di antaranya berpredikat cumlaude.
  • Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya yang diberikan kepada 11 wisudawan juga menjadi sorotan penting—dari jumlah itu, 8 orang lulus cumlaude.
  • Ada kisah menyentuh dari Kartika Aulia Puteri, wisudawan prodi D3 Teknik Elektro Industri yang mengikuti program double degree 3+1 di PENS dan St. John University Taiwan. Karena komitmen tersebut, ia tidak dapat hadir langsung dalam sesi wisuda, namun ia tetap diakui sebagai lulusan cumlaude.
  • Ketika mendengarkan kabar wisuda, teman-temannya menyiapkan “bangku kosong” bagi Puteri — simbol solidaritas yang menyentuh.

🧠 Mengapa Angka Cumlaude Meningkat?

Peningkatan persentase lulusan dengan predikat cumlaude tidak datang dengan sendirinya. Ada sejumlah faktor yang turut memperkuat:

  1. Fokus Dosen & Bimbingan Akademik
    Dukungan dari dosen pembimbing, intensifnya pembinaan skripsi dan tugas akhir, serta layanan konsultasi akademik yang semakin responsif diyakini berkontribusi besar.
  2. Seleksi & Motivasi Mahasiswa
    Dengan beasiswa yang semakin banyak dan kompetitif, mahasiswa penerima beasiswa memiliki insentif besar untuk menjaga prestasi agar tetap memenuhi syarat keuntungan beasiswa.
  3. Dukungan Infrastruktur & Fasilitas Kampus
    Akses fasilitas laboratorium, perpustakaan, sistem daring, hingga program pendampingan penelitian mungkin semakin baik dan merata.
  4. Kebijakan Akademik Inkusive
    Pengaturan kurikulum, pembagian beban studi, serta toleransi fleksibilitas (misalnya cuti akademik, perpanjangan masa studi) bisa turut membantu mahasiswa menyelesaikan dengan hasil terbaik.
  5. Sikap Mental dan Budaya Prestasi
    Semangat kompetisi sehat dan budaya meraih cumlaude sebagai target bersama juga bisa membentuk “efek domino” di antara angkatan.


📡 Arti & Implikasi dari Wisuda Ini

✅ Indikator Peningkatan Mutu Akademik

Persentase cumlaude yang tinggi menjadi penanda bahwa standar akademik di PENS semakin kuat — mahasiswa tidak hanya menyelesaikan studi, tetapi melakukannya dengan prestasi. Hal ini turut menguatkan reputasi kampus di mata calon mahasiswa dan mitra industri.

🎓 Peran Beasiswa Semakin Vital

Data bahwa sebagian besar cumlaude adalah penerima beasiswa menunjukkan betapa pentingnya dukungan finansial agar mahasiswa fokus belajar tanpa beban ekonomi. Beasiswa tidak hanya meringankan materi, tetapi juga memotivasi prestasi.

🔄 Tantangan Keberlanjutan

Menjaga tren ini tidak mudah. Tekanan akademik tinggi, ketimpangan akses fasilitas, atau disparitas antar program studi bisa menjadi hambatan. PENS perlu terus mengevaluasi sistem pendampingan, distribusi fasilitas, dan pemerataan mentoring.

🌐 Daya Saing Lulusan

Di pasar kerja yang kompetitif, lulusan cumlaude punya nilai tambah. Namun, kampus juga harus memastikan bahwa lulusan bukan hanya pintar secara teori, tapi juga siap pakai (skilled), beradaptasi teknologi, dan memiliki soft skill.


📝 Penutup: Wisuda Lebih dari Sekadar Toga

Wisuda ke-25 PENS bukan hanya seremonial formalitas, melainkan refleksi perjalanan panjang mahasiswa — dari awal masuk kampus hingga perjuangan akademik, dari harapan beasiswa hingga realisasi prestasi.
Angka cumlaude yang mencapai 72 persen bukan sekadar statistik — itu adalah bukti adanya sinergi antara kampus, dosen, mahasiswa, dan pendukung finansial.

Masa depan PENS kini menuntut agar tren positif ini dipertahankan: agar setiap lulusan tidak hanya bangga mengenakan toga, tetapi juga siap memasuki dunia nyata dengan kompetensi, integritas, dan semangat unggul.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *